Asal Usul Dodol Durian

Buah durian atau duren merupakan salah satu jenis buah tropis yang amat populer dikalangan masyarakat kita. Buah yang telah masak (matang) selain enak dikonsumsi segar, juga dapat diolah lebih lanjut menjadi berbagai jenis makanan maupun pencampur minuman, seperti dibuat kolak, dodol, atau penambah cita rasa ice cream. Dodol merupakan salah satu jenis makanan semi basah sejenis jenang yang terbuat dari tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula serta bahan tambahan lainnya.
Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah sentra produksi durian dengan produksi pada tahun 2004 sebanyak 8.821 ton (BPS, 2004). Produksi tertinggi terdapat di kabuaten Katingan (3.175 ton), Murung Raya (2.355 ton), Sukamara (1.191 ton), Pulang Pisau (855 ton) dan Barito Utara (464 ton). Tanaman durian banyak terdapat di daerah pedalaman yang jangkauan transportasinya cukup jauh dan sulit, sehingga pada musim panen terjadi kelebihan hasil buah segar, akibatnya harga sangat murah.
Di Kalimantan Tengah telah berkembang pengolahan buah durian berupa dodol yang disebut lempok. Pembuatan lempok ini dilakukan secara turun temurun dengan teknologi sederhana. Dodol durian mempunyai potensi pasar tinggi, baik dalam maupun luar daerah dengan harga relatif mahal, sehingga memberikan nilai tambah yang sangat menguntungkan. Kualitas dodol yang dihasilkan masih beragam dan kemasannya pun sangat sederhana, sehingga pemasaran terbatas hanya di sekitar lokasi produksi dodol.
Dodol merupakan salah satu produk jenis olahan hasil pertanian yang bersifat semi-basah, berwarna putih sampai coklat,dibuat dari campuran tepung ketan,gula,dan santan dengan atau tanpa bahan pengawet. Pengolahan dodol sudah cukup lama dikenal masyarakat, prosesnya sederhana,murah dan banyak menyerap tenaga kerja. Proses pembuatan dodol di Indonesia beranekaragam,setiap daerah mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dengan daerah lainnya. Industri dodol merupakan In-dustri rumahan sehingga mutu dodol yang dihasilkan terkadang kurang diperhatikan dan tidak tahan dalam penyimpanan, karena mudah ditumbuhi jamur dan terjadi perubahan aroma (tengik).
Berbagai faktor penyebab daya tahan simpan dari hasil olahan dodol antara lain kompesisi bahan penyusun,aktifitas mikroba,teknologi pengolahan dan sanitasi,sistem pengemasan dan penggunaan bahan tambahan (bahan pengawet). Dalam pengolahan dodol selain bahan utama dapat ditambahkan berbagai bahan-bahan lain untuk memperoleh rasa dan aroma yang diinginkan. Jenis buah-buahan yang dapat digunakan dalam pembuatan dodol antara lain nangka, durian, sirsak, waluh, nenas, dan sebagainya.
Buah-buahan yang mempunyai aroma (flavour) dan rasa yang kuat serta murah,baik dibuat produk olahan dodol. Buah-buahan yang masih mempunyai nilai ekonomi rendah, maupun buah-buahan yang pada musim puncak harganya sangat rendah sebaiknya dibuat bentuk olahan dodol ,sehingga nilai ekonomi produk buah dapat meningkat. Misalnya buah yang masam,yang kuat aromanya,ataupun buah yang mudah sekali cepat matang dan mudah rusak,seperti buah nangka amat baik dibuat dodol nangka. Prospek pemasaran dodol cukup cerah karena produk olahan dodol ini banyak diminati masyarakat dari berbagai kalangan,terbukti dengan terdapatnya dodoldari daerah lain dan tetap berkembangnya produk-produk dari dodol di setiap daerah.
Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan dodol terdiri atas tepung beras ketan hitam dan putih,gula merah,gula putih,dan santan kelapa. Bahan pembantu yang diperlukan terdiri dari air,garam,susu,coklat,garam,vanili daun pandan dan daun jeruk. Bahan tambahan lainnya sebagai variasi rasa diantaranya wijen, durian, mengkudu, sirsak, nangka, labu, pisang, nangka dan lain-lain.

www.lempokdurian.com
(Fast Respond) WA/SMS : 082136448445, Telp/SMS : 085750146175 | PIN BB : 5D8002E2