Asal Usul Pembuatan Dodol Durian

Durian adalah nama tumbuhan yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang dapat dimakan. Nama ini sengaja diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri.
Pengusaha lempok di Kabupaten Katingan adalah petani durian dan mereka mengolah lempok hanya menggunakan durian dari hasil kebun sendiri, sehingga volume usaha relatif kecil, yaitu antara 10-20 kg daging buah per hari. Teknologi pengolahan lempok merupakan ketrampilan turun temurun yang berlansung lama, yaitu sekitar 25-50 tahun. Menurut pengusaha, untuk mendapatkan hasil lempok yang baik diperlukan ketrampilan. Pada saat memasak akan terlihat lempok yang baik warnanya coklat dan tidak lagi lengket pada alat pengaduk.
Adapun cara pengolahan lempok atau dodol ini biasanya buah durian dibuka dan diambil isinya, daging buahnya dipisahkan dari bijinya. Daging buah durian ditambah 1 kg gula pasir untuk daging buah 4-5 kg dan 2 sendok teh garam. Semua bahan dimasukan dalam kuali yang diletakkan pada tungku. Tungku dibuat dari drum bekas dibagi dua (setengah bagian drum) kemudian dibuat lubang untuk tempat kayu. Dalam pengolahan lempok, api tidak boleh terlalu besar dan bahan dikuali harus diaduk terus menerus. Untuk 1 kaleng diperoleh bahan ±4,5 kg dibutuhkan lama pengadukan 3-4 jam. Lempok siap diangkat atau dianggap matang bila tidak lengket pada alat pengaduk.
Pengemasan lempok durian spesifik terdiri dari dua tahap, yaitu merancang teknik pengemasan dan desain kemasan lempok dan dodol durian dan mengetahui respon konsumen terhadap desain kemasan yang dibuat. Analisis menggunakan kuisioner dan di uji dengan metode skoring. Bahan dan alat berupa plastik, kertas, kotak karton, kertas label, alat pencetak dan labeling.
Penampilan produk diperbaiki dengan mengubah ukuran produk menjadi lebih kecil , yaitu bentuk silinder dengan ukuran 6 x 1, 5 x 1 cm. Ukuran yang lebih kecil diharapkan memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi produk. Setelah dikemas dengan plastik dan diberi label, lempok-lempok berukuran kecil tersebut disusun dalam kotak kemasan dari kardus dengan desain yang menarik konsumen. Pada kotak ini juga dicantumkan informasi produk yang meliputi: nama produk, ijin dari Dinas Kesehatan, bahan baku, alamat produsen, tanggal kadaluwarsa dan petunjuk penyimpanan produk.
Penyimpanan dodol dapat diletakkan pada lemari yang tidak mengalami kontak langsung dengan sinar matahari dan simpan pada suhu yang sejuk. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya perubahan warna dan rasa. Umur penyimpanan dari dodol yang masih untuk dikonsumsi yaitu 7 hari – 3 bulan pada temperatur kamar.

Asal Usul Pembuatan Dodol Durian

www.lempokdurian.com
(Fast Respond) WA/SMS : 082136448445, Telp/SMS : 085750146175 | PIN BB : 5D8002E2